BAGAIMANA CARA PEMBIBITAN TANAMAN APEL ! CARA PALING MUDAH
Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan
generatif. Perbanyakan yang baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif,
sebab perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan bibit
yang menyimpangdari induknya.
Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan biji,
sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan
(budding), sambungan (grafting) dan stek.
1) Persyaratan Benih
Syarat batang bawah: merupakan apel liar, perakaran luas dan
kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi. Sedangkan
syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan
memilki sifat-sifat unggul.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang
bawah dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Anakan / siwilan
1. Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter
0,5 cm dan kulit
batang kecoklatan.
2. Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman
produktif dengan cara
menggali tanah disekitar pohon, lalu anakan dicabut beserta
akarnya secara
berlahan-lahan dan hati-hati.
3. Setelah anakan dicabut, anakan dirompes dan cabang-cabang
dipotong, lalu
ditanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit
40 cm.
b) Rundukan (layering)
1. Bibit hasil rundukan dapat diperoleh dua cara yaitu:
- Anakan pohon induk apel liar: anakan yang agak panjang
direbahkan
melekat tanah, kemudian cabang dijepit kayu dan ditimbun
tanah;
penimbunan dilakukan tiap 2 mata; bila sudah cukup kuat,
tunas dapat
dipisahkan dengan cara memotong cabangnya.
- Perundukan tempelan batang bawah: dilakukan pada waktu
tempelan
dibuka (2 minggu) yaitu dengan memotong 2/3 bagian penampang
batang
bawah, sekitar 2 cm diatas tempelan; bagian atas keratan
dibenamkan
dalam tanah kemudian ditekuk lagi keatas. Pada tekukan
diberi penjepit
kayu atau bambu.
2. Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, dilakukan
pemisahan bakal bibit
dengan cara memotong miring batang tersebut dibawah keratan
atau
tekukan. Bekas luka diolesi defolatan.
c) Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm ( diameter seragam
dan lurus),
sebelum ditanam bagian bawah stek dicelupkan ke larutan
Roton F untuk
merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm,
tiap bedengan
ditanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan,
diameter batang 1
cm dan perakaran cukup cukup kuat.
3) Teknik Pembibitan
a) Penempelan
1. Pilih batang bawah yang memenuhi syarat yaitu telah
berumur 5 bulan,diameter batang 1 cm dan kulit batangnya mudah dikelupas
dari kayu.
2. Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang
berasal dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulannya.
Caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5
cm
(Matanya ditengah-tengah). Kemudian lapisan kayu dibuang
dengan hati-hatiagar matanya tidak rusak
3. Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah
setinggi 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang disesuaikan dengan
mata tempel. Lidah tersebut diungkit dari kayunya dan dipotong
setengahnya.
4. Masukkan mata tempel ke dalam lidah batang bawah sehingga
menempel dengan baik. Ikat tempelan dengan pita plastik putih pada
seluruh bagiantempelan.
5. Setelah 2-3 minggu, ikatan tempelan dapat dibuka dan
semprot/ kompres dengan ZPT. Tempelan yang jadi mempunyai tanda mata tempel
berwarna hijau segar dan melekat.
6. Pada okulasi yang jadi, kerat batang sekitar 2 cm diatas
okulasi dengan posisi milintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian
penampang. Tujuannya untuk mengkonsentrasikan pertumbuhan sehingga
memacu pertumbuhan mata tunas.
b) Penyambungan
1. Batang atas (entres) berupa cabang (pucuk cabang
lateral).
2. Batang bawah dipotong pada ketinggian 20 cm dari leher
akar.
3. Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah
denngan panjang 2-5 cm.
4. Cabang entres dipotong sepanjang 15 cm ( 3 mata),
daunnya dibuang,lalu pangkal batang atas diiris berbentuk baji. Panjang
irisan sama denganpanjang belahan batang bawah.
5. Batang atas disisipkan ke belahan batang bawah, sehingga
kambium keduanya bisa bertemu.
6. Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
7. Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik.
Setelah berumur 2-3 minggu, kerudung plastik dapat dibuka untuk melihat
keberhasilan sambungan.
4) Pemeliharaan pembibitan
Pemeliharaan batang bawah meliputi
a) Pemupukan: dilakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP
masing-masing 5 gram per tanaman ditugalkan (disebar mengelilingi) di
sekitar tanaman.
b) Penyiangan: waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan
gulma.
c) Pengairan: satu minggu sekali (bila tidak ada hujan)
d) Pemberantasan hama dan penyakit: disemprotkan pestisida 2
kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan. Fungisida yang
digunakan adalah Antracol atau Dithane, sedangkan insektisida adalah
Supracide atau Decis. Bersama dengan ini dapat pula diberikan pupuk daun, ditambah
perekat Agristic.
5) Pemindahan Bibit
Bibit okulasi grafting (penempelan dan sambungan) dapat
dipindahkan ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi, dipotong hingga
tingginya 80-100 cm dan daunnya dirompes.
Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah
dan pelaksanaan survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan
tanah, keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan
dan biaya yang diperlukan.
2) Pembukaan Lahan
Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus
membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal
3) Pembentukan Bedengan
Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi
hanya peninggian alur penanaman.
4) Pengapuran
Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah.
Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.
5) Pemupukan
Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk
kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah,
setelah itu dibiarkanselama 2 minggu.
source : http://www.ristek.go.id
Comment Policy : Lorem ipsum dolor sit amet, saepe gubergren sed id, et est posse insolens temporibus, alterum blandit offendit est et. Quando vocibus nam at. Quo malis detraxit ut, eu nulla decore mentitum, eu ferri postulant urbanitas pri. Nihil consul viderer vel ea, vel doctus accusamus gloriatur ut. Elitr iuvaret.