Blogger news

Kamis, 25 Desember 2014

0 cara pembibitan tanaman buah apel ! Cara paling mudah



BAGAIMANA CARA PEMBIBITAN TANAMAN APEL ! CARA PALING MUDAH

cara pembibitan tanaman buah apel ! Cara paling mudah Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan yang baik dan umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab perbanyakan generatif memakan waktu lama dan sering menghasilkan bibit yang menyimpangdari induknya.


Teknik perbanyakan generatif dilakukan dengan biji, sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan okulasi atau penempelan (budding), sambungan (grafting) dan stek.

1) Persyaratan Benih
Syarat batang bawah: merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi tinggi. Sedangkan syarat mata tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memilki sifat-sifat unggul.

2) Penyiapan Benih

Penyiapan benih dilakukan dengan cara perbanyakan batang bawah dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:

a) Anakan / siwilan
1. Ciri anakan yang diambil adalah tinggi 30 cm, diameter 0,5 cm dan kulit
batang kecoklatan.
2. Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara
menggali tanah disekitar pohon, lalu anakan dicabut beserta akarnya secara
berlahan-lahan dan hati-hati.
3. Setelah anakan dicabut, anakan dirompes dan cabang-cabang dipotong, lalu
ditanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit 40 cm.

b) Rundukan (layering)
1. Bibit hasil rundukan dapat diperoleh dua cara yaitu:
- Anakan pohon induk apel liar: anakan yang agak panjang direbahkan
melekat tanah, kemudian cabang dijepit kayu dan ditimbun tanah;
penimbunan dilakukan tiap 2 mata; bila sudah cukup kuat, tunas dapat
dipisahkan dengan cara memotong cabangnya.

- Perundukan tempelan batang bawah: dilakukan pada waktu tempelan
dibuka (2 minggu) yaitu dengan memotong 2/3 bagian penampang batang
bawah, sekitar 2 cm diatas tempelan; bagian atas keratan dibenamkan
dalam tanah kemudian ditekuk lagi keatas. Pada tekukan diberi penjepit
kayu atau bambu.

2. Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, dilakukan pemisahan bakal bibit
dengan cara memotong miring batang tersebut dibawah keratan atau
tekukan. Bekas luka diolesi defolatan.

c) Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm ( diameter seragam dan lurus),
sebelum ditanam bagian bawah stek dicelupkan ke larutan Roton F untuk
merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm, tiap bedengan
ditanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan, diameter batang 1
cm dan perakaran cukup cukup kuat.

3) Teknik Pembibitan

a) Penempelan
1. Pilih batang bawah yang memenuhi syarat yaitu telah berumur 5 bulan,diameter batang 1 cm dan kulit batangnya mudah dikelupas dari kayu.

2. Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yang berasal dari pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulannya. Caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya sepanjang 2,5-5 cm
(Matanya ditengah-tengah). Kemudian lapisan kayu dibuang dengan hati-hatiagar matanya tidak rusak

3. Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah setinggi 20 cm dari pangkal batang dengan ukuran yang disesuaikan dengan mata tempel. Lidah tersebut diungkit dari kayunya dan dipotong setengahnya.

4. Masukkan mata tempel ke dalam lidah batang bawah sehingga menempel dengan baik. Ikat tempelan dengan pita plastik putih pada seluruh bagiantempelan.

5. Setelah 2-3 minggu, ikatan tempelan dapat dibuka dan semprot/ kompres dengan ZPT. Tempelan yang jadi mempunyai tanda mata tempel berwarna hijau segar dan melekat.

6. Pada okulasi yang jadi, kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan posisi milintang sedikit condong keatas sedalam 2/3 bagian penampang. Tujuannya untuk mengkonsentrasikan pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata tunas.

b) Penyambungan
1. Batang atas (entres) berupa cabang (pucuk cabang lateral).

2. Batang bawah dipotong pada ketinggian 20 cm dari leher akar.

3. Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah denngan panjang 2-5 cm.

4. Cabang entres dipotong sepanjang 15 cm ( 3 mata), daunnya dibuang,lalu pangkal batang atas diiris berbentuk baji. Panjang irisan sama denganpanjang belahan batang bawah.

5. Batang atas disisipkan ke belahan batang bawah, sehingga kambium keduanya bisa bertemu.

6. Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.

7. Kerudungi setiap sambungan dengan kantung plastik. Setelah berumur 2-3 minggu, kerudung plastik dapat dibuka untuk melihat keberhasilan sambungan.

4) Pemeliharaan pembibitan

Pemeliharaan batang bawah meliputi
a) Pemupukan: dilakukan 1-2 bulan sekali dengan urea dan TSP masing-masing 5 gram per tanaman ditugalkan (disebar mengelilingi) di sekitar tanaman.

b) Penyiangan: waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.

c) Pengairan: satu minggu sekali (bila tidak ada hujan)

d) Pemberantasan hama dan penyakit: disemprotkan pestisida 2 kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala serangan. Fungisida yang digunakan adalah Antracol atau Dithane, sedangkan insektisida adalah Supracide atau Decis. Bersama dengan ini dapat pula diberikan pupuk daun, ditambah perekat Agristic.

5) Pemindahan Bibit

Bibit okulasi grafting (penempelan dan sambungan) dapat dipindahkan ke lapang pada umur minimal 6 bulan setelah okulasi, dipotong hingga tingginya 80-100 cm dan daunnya dirompes.

Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan

Persiapan yang diperlukan adalah persiapan pengolahan tanah dan pelaksanaan survai. Tujuannya untuk mengetahui jenis tanaman, kemiringan tanah, keadaan tanah, menentukan kebutuhan tenaga kerja, bahan paralatan dan biaya yang diperlukan.

2) Pembukaan Lahan

Tanah diolah dengan cara mencangkul tanah sekaligus membersihkan sisa-sisa tanaman yang masih tertinggal

3) Pembentukan Bedengan

Pada tanaman apel bedeng hampir tidak diperlukan, tetapi hanya peninggian alur penanaman.

4) Pengapuran

Pengapuran bertujuan untuk menjaga keseimbangan pH tanah. Pengapuran hanya dilakukan apabila ph tanah kurang dari 6.

5) Pemupukan

Pupuk yang diberikan pada pengolahan lahan adalah pupuk kandang sebanyak 20 kg per lubang tanam yang dicampur merata dengan tanah, setelah itu dibiarkanselama 2 minggu.


 source : http://www.ristek.go.id

About The Author :

Lorem ipsum dolor sit amet, pericula qualisque consequat ut qui, nam tollit equidem commune eu. Vel idque gloriatur ea, cibo eripuit ex.
Next Page Home

Comment Policy : Lorem ipsum dolor sit amet, saepe gubergren sed id, et est posse insolens temporibus, alterum blandit offendit est et. Quando vocibus nam at. Quo malis detraxit ut, eu nulla decore mentitum, eu ferri postulant urbanitas pri. Nihil consul viderer vel ea, vel doctus accusamus gloriatur ut. Elitr iuvaret.

0 komentar:

Top